Sablon manual merupakan salah satu metode pencetakan yang banyak digunakan di industri kreatif, terutama dalam dunia percetakan dan fashion. Meski teknologi digital semakin berkembang, teknik sablon manual tetap diminati karena fleksibilitasnya dan hasil akhir yang unik. Memahami pentingnya keterampilan ini, siswa Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) SMKN 1 Cipatat belajar teknik sablon manual sebagai bagian dari pengembangan kompetensi praktis mereka.
Keterampilan Dasar yang Berharga untuk Industri Kreatif
Sebagai calon desainer, siswa DKV tidak hanya belajar membuat karya desain di komputer, tetapi juga memahami bagaimana membawa karya tersebut menjadi produk nyata. Pembelajaran sablon manual memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengetahui proses mencetak desain di atas kain atau kaos, mulai dari konsep hingga eksekusi. Dalam pembelajaran ini, siswa terlibat langsung dalam setiap tahap proses sablon, yang mencakup pembuatan desain, persiapan screen, hingga proses pencetakan.
Sablon manual menawarkan berbagai tantangan dan keterampilan praktis yang tidak hanya melibatkan ketepatan teknis, tetapi juga membutuhkan kreativitas. Setiap siswa ditantang untuk menghasilkan desain yang tidak hanya estetis, tetapi juga mudah diaplikasikan ke media kain. Proses ini melatih mereka dalam hal detil, kerapian, dan kesabaran, sekaligus memberikan wawasan tentang bagaimana sebuah desain bisa diubah menjadi produk yang dapat dipasarkan.
Tahapan Proses Sablon Manual yang Dipelajari
Proses sablon manual terdiri dari beberapa langkah penting. Pertama, siswa harus membuat desain di komputer menggunakan software desain grafis. Setelah desain selesai, langkah berikutnya adalah mencetaknya di atas transparansi film, yang akan digunakan sebagai cetakan dalam proses sablon.
Langkah berikutnya adalah pembuatan screen. Dalam tahap ini, screen disiapkan dengan melapisi kain saring pada bingkai dengan emulsi fotosensitif. Setelah screen siap, film transparan yang berisi desain diletakkan di atasnya, kemudian disinari untuk memindahkan desain ke screen.
Proses pencetakan sablon dimulai dengan meletakkan screen di atas kaos atau media kain lainnya. Tinta diaplikasikan di atas screen dan kemudian diratakan menggunakan rakel agar meresap ke area desain. Setelah proses pencetakan selesai, kaos dikeringkan agar tinta menempel secara permanen.
Sumber foto : Oga (explore media SMKN 1 CIPATAT)
Manfaat Pembelajaran Sablon Manual untuk Siswa DKV
Pembelajaran teknik sablon manual tidak hanya memberi siswa pengetahuan teknis, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang dunia industri kreatif. Melalui pengalaman langsung ini, siswa dapat memahami bagaimana proses produksi berlangsung dari awal hingga akhir, yang sangat penting bagi mereka yang ingin berkarier di bidang desain, fashion, atau percetakan.
Lebih dari itu, keterampilan sablon manual membuka peluang bagi siswa untuk memulai usaha mandiri, misalnya dengan memproduksi kaos bergambar desain mereka sendiri. Keterampilan ini sangat relevan di dunia usaha kecil dan menengah, yang kini semakin berkembang di bidang produksi pakaian custom.
Menghubungkan Teori dan Praktik
Salah satu keunggulan utama dari pembelajaran ini adalah kemampuannya untuk menghubungkan teori yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata. Siswa tidak hanya dituntut untuk menghasilkan desain yang estetis di komputer, tetapi juga memahami bagaimana desain tersebut harus dipersiapkan agar dapat diaplikasikan secara efektif pada produk fisik. Pengalaman ini mengajarkan mereka untuk berpikir tidak hanya sebagai desainer, tetapi juga sebagai produsen yang memperhatikan kualitas dan efisiensi proses.
Melalui pembelajaran sablon manual, siswa DKV SMKN 1 Cipatat telah memperoleh keterampilan baru yang akan sangat berguna di dunia kerja atau usaha. Mereka tidak hanya belajar mengenai teknik, tetapi juga diajarkan untuk berinovasi dan berkreasi dalam menciptakan produk yang memiliki nilai jual.